Penjelasan
tentang al-quran dan sains
A.
Dalil dalam Alquran dan hadits
yang menyebutkan bahwa Ka’bah adalah pusat bumi?
Dr.
Abdul Basith Muhammad as-Sayid, salah satu anggota Haiah al-I’jaz al-ilmi
lil Quran wa as-Sunah (Majlis Keajaiban Ilmiyah Alquran dan sunah) di
Mekah al-Mukaramah. Beliau menyelesaikan studi doktoral di bidang biofisika di
Universitas Stockholm Sverige, Skandinavia.
Anda bisa
membaca firman Allah:
وَكَذَلِكَ
أَوْحَيْنَا
إِلَيْكَ
قُرْآنًا
عَرَبِيًّا
لِّتُنذِرَ
أُمَّ
الْقُرَى
وَمَنْ
حَوْلَهَا
“Demikianlah kami wahyukan
kepadamu Alquran yang berbahasa arab, agar kamu memberi peringatan kepada
penduduk ummul qura (kota Mekah) dan orang-orang yang berada di sekitarnya.”
(QS. As-Syura: 7).
Ayat ini
menunjukkan bahwa Mekah adalah pusat bumi. Karena pengikut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam harus berada di radius yang sama dari berbagai arah mata
angin.
Kami telah
melakukan berbagai pembahasan tentang masalah ini di Majlis Keajaiban Ilmiyah
Alquran dan sunah di Mekah al-Mukaramah, dan kami telah menerbitkan beberapa
keputusan penting. Terkait ini, sesungguhnya bumi itu oval, dengan demikian
pusatnya bukan titik tapi seperti bentuk segitiga, dan seperti itu Mekah.
Sumber:
http://www.muslm.net/vb/archive/index.php/t-395562.html
Penjelasan yang
lain, disampaikan dalam Fatwa Islam, no. 102590 dinyatakan,
Pembahasan ini
membutuhkan kajian dari dua sudut pandang. Sudut pandang syariat, dengan
menggali dalil-dalil syariat baik di Alquran maupun hadis shahih yang
membicarakan masalah ini. Dan kedua sudut pandang ilmiah fisika, dengan mencari
bukti-bukti secara fisika.
Pertama,
dari sudut pandang syariat berdasarkan isyarat Alquran
Sebagian ulama
menegaskan bahwa dalam Alquran terdapat isyarat tentang hal ini. Sementara
dalam hadis dan keterangan para ulama, terdapat penegasan mengenai hal ini.
Isyarat
Alquran, dinyatakan dalam firman Allah:
وَكَذَلِكَ
جَعَلْنَاكُمْ
أُمّةً
وَسَطاً
“Demikianlah kami jadikan
kalian umat pertangahan…” (QS. Al-Baqarah: 143).
Ayat ini
berbicara dalam konteks perintah menjadikan kiblat sebagai kiblat. Seolah ayat
ini mengandung makna: Sebagaimana Ka’bah adalah pusat bumi, demikian pula kami
jadikan kalian sebagai umat pertengahan di antara umat-umat yang lain.
Al-Qurtubi
mengatakan:
”
المعنى
: وكما
أن
الكعبة
وسط
الأرض
،
كذلك
جعلناكم
أمة
وسطا
“
“Makna ayat,
sebagaimana Ka’bah adalah pusat bumi, demikian pula kami jadikan kalian umat
pertengahan.” (Al-Jami’
Li Ahkam Alquran, 2:153).
Akan tetapi,
ini hanya salah satu dari 6 penafsiran yang disebutkan oleh para ahli tafsir
terkait dengan firman Allah di surat Al-Baqarah ayat 143 tersebut.
Ayat lain yang
mengisyaratkan bahwa Mekah atau Ka’bah adalah pusat bumi, firman Allah;
وَكَذَلِكَ
أَوْحَيْنَا
إِلَيْكَ
قُرْآنًا
عَرَبِيًّا
لِّتُنذِرَ
أُمَّ
الْقُرَى
وَمَنْ
حَوْلَهَا
“Demikianlah
kami wahyukan kepadamu Alquran yang berbahasa Arab, agar kamu memberi
peringatan kepada penduduk ummul qura (kota Mekah) dan orang-orang yang berada
di sekitarnya.” (QS. Asy-Syura: 7).
Sebagian ulama
mengatakan, kota Mekah dinamakan ‘ummul qura’ [um = ibu, qura = kota], karena
Mekah adalah pusat seluruh kota di muka bumi. Darinya bumi itu dibentangkan.
Karena itulah Mekah merupakan pusat bumi.
Ada juga
sebagian ulama yang mengatakan tentang latar belakang penamaan Mekah.
Ar-Raghib
al-Asfahani menjelaskan,
مكك : اشتقاق مكة من تمكَّكْتُ
العظم
: أخرجت
مخه
Makak:
turunannya Mekah, dari kata ‘تمكَّكْتُ العظم’ yang artinya “Saya
mengeluarkan sumsumnya.” (Mufradat
Alquran, Hal. 772)
Selanjutnya,
beliau bawakan keterangan al-Khalil dalam kitab al-Ain:
سميت بذلك لأنها وسط الأرض ، كالمخ الذى هو أصل ما في العظم
Dinamakan
Mekah, karena kota ini adalah pusat bumi, sebagaimana sumsum adalah pusat
tulang. (Mufradat
Alquran, Hal. 772).
Kedua,
dalil dari hadis, terdapat riwayat dari Ibnu Abbas secara marfu’, yang
menyatakan:
أول بقعة وضعت في الأرض موضع البيت ، ثم مدت منها الأرض ، وإن أول جبل وضعه الله على وجه الأرض ” أبو قبيس ” ، ثم مدت منه الجبال
“Tempat pertama
yang Allah letakkan di bumi adalah tanah pijakan Ka’bah, kemudian bumi
dibentangkan darinya. Dan gunung pertama yang Allah letakkan di muka bumi
adalah gunung Abu Qubais, kemudian gunung-gunung lainnya dibentangkan darinya.”
Namun hadis ini
bermasalah, karena ada perawi yang majhul
(tidak jelas statusnya). Hadis ini dimasukkan al-Uqaili dalam ad-Dhua’afa al-Kabir
2:341 dan dinilai lemah oleh al-Albani sebagaimana dalam Silsilah ad-Dhaifah
no. 5881.
Ketiga,
keterangan para sahabat
Ada beberapa
riwayat sahabat dan ulama generasi awal, diantaranya:
1. Keterangan
dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu
‘anhuma, bahwa beliau mengatakan:
خلق الله البيت قبل الأرض بألفي سنة ، وكان إذ كان عرشه على الماء زبدةً بيضاء ، وكانت الأرض تحته كأنها حشفة ، فدحيت الأرض من تحته
“Allah
menciptakan Ka’bah 2000 tahun sebelum menciptakan bumi. Ketika itu, Arsy Allah
berada di atas air, seperti mutiara putih. Bumi berada di bawahnya, seperti
pulau kecil. Kemudian bumi dibentangkan dari bawahnya.” (HR. at-Thabari dalam
tafsirnya 6:20 dengan sanad semua perawinya tsiqah).
2. Keterangan
Ibnu Abbas radhiyallahu
‘anhuma,
وضع البيت على الماء على أربعة أركان قبل أن تخلق الدنيا بألفي عام ، ثم دحيت الأرض من تحت البيت
“Ka’bah
diletakkan di atas air di atas 4 tiang, 2000 tahun sebelum dunia diciptakan.
Kemudian bumi dibentangkan dari bawah Ka’bah.” (HR. at-Thabari dalam tafsirnya
6:20 dengan sanad: tidak masalah).
3. Keterangan
Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu,
خُلقت الكعبة قبل الأرض بألفي سنة . قالوا : كيف خلقت قبل وهي من الأرض ؟ قال : كانت حشفة – يعني : جزيرة – على الماء ، عليها ملكان يسبحان الليل والنهار ألفي سنة ، فلما أراد الله أن يخلق الأرض دحاها منها ، فجعلها في وسط الأرض
“Ka’bah
diciptakan 2000 tahun sebelum bumi. Muridnya bertanya: ‘Bagaimana Ka’bah bisa
diciptakan sebelumnya, padahal Ka’bah itu bagian dari bumi?’ Abu
Hurairah menjawab: ‘Bumi ketika itu pulau kecil di atas air. Di atasnya ada dua
malaikat yang bertasbih siang dan malam selama 2000 tahun. Ketika Allah
berkehendak untuk menciptakan bumi, Dia bentangkan pulau itu, dan Dia jadikan
Ka’bah sebagai pusat bumi.’ (ad-Dur
al-Mantsur, 1:115, namun dalam sandanya terdapat perawi yang
bernama Najih bin Abdirrahman, dan banyak keterangan ulama yang menilainnya
lemah).
Kesimpulannya,
tidak terdapat dalil tegas yang menunjukkan bahwa Mekah merupakan pusat bumi.
Akan tetapi beberapa isyarat yang ditunjukkan oleh ayat Alquran, berikut tafsir
yang disampaikan para ulama, serta keterangan para sahabat yang jalur periwayatannya
bisa di pertanggungjawabkan, menunjukkan bahwa Mekah atau Ka’bah adalah pusat
bumi.
B.
BUKTI KA'BAH SEBAGAI PUSAT BUMI
28 Februari 2012
pukul 21:14
Pusat dunia bukan pada kota Greenwich,
namun bukti-bukti geografis dan astronomis dengan TEGAS dan JELAS bahwa pusat
bumi ialah di kota Mekkah, tepatnya diatas Ka'bah.
السلام عليكم.لا إله إلاَّ الله.محمد رسو ل الله
الحمد لله رب العا لمين. الصلاة و السلام على رسو ل الله.اما بعد
QS.5 Al-Maa'idah:97. Allah telah
menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat bagi manusia,,,
Sebuah Kitab yg mengaku dari ALLAH,
harus berani dihadapkan dengan segala macam soalan, segala zaman, segala segi,
segala sisi, dari sudut manapun & harus sepanjang zaman.
Dari segi Sastra,
matematika, astronomi, sains, tata negara, muamalat, ekonomi, Kode-kode angka,
jumlah surah, jumlah ayat, jumlah kalimat, jumlah huruf, segala ilmu, segala
abad, sejak penciptaan alam semesta, masa lalu, masa kini, masa depan, sehingga
masa kiamat & kehidupan setelah kiamat sekalipun
Maka
apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan
dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.
QS. 4 An-Nisaa':82
Lalu, bukti apa saja yang menjadikan
Ka'bah sebagai pusat bumi ini?
Bukti Pertama:
Sudah sejak 1000 tahun terakhir,
sejumlah matematikawan dan astronom Muslim seperti Biruni telah melakukan
perhitungan yang tepat untuk menentukan arah kiblat dari berbagai tempat di
dunia. Seluruhnya setuju bahwa setiap tahun ada dua hari dimana matahari berada
tepat di atas Ka'bah, dan arah bayangan matahari dimanapun di dunia pasti
mengarah ke Kiblat. Peristiwa tersebut terjadi setiap tanggal 28 Mei pukul 9.18
GMT (16.18 WIB) dan 16 Juli jam 9.27 GMT (16.27 WIB) untuk tahun biasa. Sedang
kalau tahun kabisat, tanggal tersebut dimajukan satu hari, dengan jam yang
sama.
Pada saat-saat waktu diatas, ialah
sangat tepat sekali jika digunakan untuk mengkoreksi kiblat di setiap masjid di
daerah2 lain. Kita hanya tinggal mengikuti bayangan pada waktu yang telah
ditentukan seperti diatas. Maka tidak perlu lagi susah-susah menentukan arah
kiblat yang benar.
Tentu saja pada waktu tersebut hanya
separuh dari bumi yang mendapat sinar matahari. Selain itu terdapat 2 hari lain
dimana matahari tepat di "balik" Ka'bah (antipoda), dimana bayangan
matahari pada waktu tersebut juga mengarah ke Ka'bah. Peristiwa tersebut
terjadi pada tanggal 28 November 21.09 GMT (4.09 WIB) dan 16 Januari jam 21.29
GMT (4.29 WIB)
Bukti Ke dua:
Astronout Neil Amstrong telah
membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari Planet Bumi. Fakta ini telah di
diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.
Ketika Neil Amstrong untuk pertama
kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi,
dia berkata : “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap,
siapa yang menggantungnya ???”
Para Astronot telah menemukan bahwa
planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka
mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut
raib yang sepertinya ada masalah tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.
Setelah melakukan penelitian lebih
lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari
Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak
berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars,
radiasi tersebut masih berlanjut terus.
Para peneliti
Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan
antara Ka’Bah di di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat
Radiasi dari
Ka'bah ini tak dapat diketahui tanpa pesawat antariksa abad 20, membuktikan
jika Qur'an ialah berasal dari ALLAH, & bukti Qur'an mukjizat sepanjang
masa. Kerana banyak ayat yang baru dapat
dibuktikan oleh peralatan terakhir, zaman terakhir.
Bukti ke tiga:
Di tengah-tengah antara kutub utara dan
kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya
adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas
tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya
antara kedua kutub.
Itulah sebabnya
kenapa jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih
sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh
sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di
charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah
dibuktikan secara ilmiah.
Hal ini telah dibuktikan dengan medan
magnet bumi diberbagai kota di belahan dunia barat & timur. Magnet bumi
memiliki nilai sekian derajat barat dan sekian derajat timur. Daerah yang tepat
memiliki nilai NOL / KOSONG ialah tepat pada kabah seperti gambar dari artikel
ini.
Perhatikan gambar diatas yang didukung
oleh satelit, survey magnet, dan lainnya. Daerah mekah termasuk daerah dengan
medan magnet nol hingga 10 derajat, dan memang daerah ini terdapat di timur
sekitar indonesia dan juga di barat sekitar Panama dan samudra Pasifik. Namun
jika dicermati, maka akan jelas sekali bahwa pusatnya adalah di saudi, sebab
area sebelah barat mencekung melingkar menjauhi saudi. Begitu pula daerah
Indonesia, menggembung menjauhi saudi. Sedangkan saudi sendiri cenderung
melingkar jelas berikut medan-medan magnet yang lebih besar di sekitarnya.
SUBHANALLAH !!!
Dari gambar diatas dapat dilihat dengan
jelas bahwa pengambilan besar medan kekuatan magnet bumi di berbagai tempat di
amerika utara, amerika selatan, kutub selatan dan australia, menunjukkan bahwa
titik pusat pertemuannya adalah di MEKKAH. ALLAAHU AKBAR !!!
Dan dari gambar ini dapat dilihat pula
bahwa pengambilan besar medan kekuatan magnet bumi dari Inggris, Afrika Barat
dan Afrika selatan, maka menghasilkan bahwa titik pusat pertemuannya juga ialah
di MEKKAH. MASYA ALLAAAHHH !!
Bukti ke empat:
Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa
batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di
air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut (
dari Ka’Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu
tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.
salah satu
sabdanya, Rasulullah SAW bersabda, “Hajar Aswad itu diturunkan dari surga,
warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang
menjadikannya hitam. ( Jami al-Tirmidzi
al-Hajj (877) “
Bukti ke lima:
Mekkah ialah GOLDEN RASIO bumi ini,
tentu yang pernah belajar Matematika, pastinya pernah mendengar nama Fibonacci.
Dia adalah seorang ahli matematika yang hidup pada abad pertengahan di
Aljazair. Semasa kecilnya pernah berguru kepada seorang ahli matematika Muslim,
hingga akhirnya Fibonacci membawa ilmu Golden Ratio yang mengguncangkan Eropa
dan dunia. Golden Ratio benar-benar terobosan ilmu pengetahuan yang
mencengangkan.
Anda dapat melihat bukti-bukti ilmiah
luar biasa dari misteri yang tetap tersembunyi di Kota Suci Mekkah Selama
Ribuan Tahun. Mekkah ditetapkan sebagai arah bersujud, tempat konvensi miliaran
umat Islam dan kota suci bagi umat Islam. Orang-orang Muslim, yang sanggup,
disunahkan untuk pergi melakukan perjalanan melalui Ka’bah, Muzdelife dan
Arafat dan untuk berkumpul di kota suci.
Phi Konstan-1,618, jumlah Nilai
unggulan matematika. Allah – Sang Pencipta selalu menggunakan nomor yang sama
dalam berbagai peristiwa di alam semesta, dalam pulse hati kita, rasio aspek
spiral DNA, di desain khusus yang disebut alam semesta dodecehadron, dalam
aturan array daun tanaman yang disebut phylotaxy, dalam bentuk serpihan salju,
kristal, dalam struktur spiral banyak galaksi. Sang Pencipta menggunakan nilai
yang sama, Golden Ratio – 1,618 ….
Nilai Rasio ini juga digunakan untuk
desain arsitektur, bahkan Piramida di Mesir. Kepler astronom terkenal,
Mendefinisikan Angka ini sebagai Penemuan yang Terbaik. Banyak pelukis
terkenal, insinyur dan arsitek, seperti Leonardo Da Vinci, telah menggunakan
rasio ini dalam karya seni mereka selama ratusan tahun.
Proporsi jarak antara Mekah – Kutub
Utara dengan jarak antara Mekah – Kutub Selatan adalah persis 1,618 yang
merupakan Golden Ratio. Selain itu, proporsi jarak antara Kutub Selatan dan
Mekah dengan jarak antara kedua kutub adalah lagi 1,618 unit.
Keajaiban belum selesai The
Golden Ratio Point of the World adalah di kota Mekkah menurut peta lintang dan
bujur yang merupakan penentu umum manusia untuk lokasi.
Proporsi jarak Timur – Barat Mekah
adalah 1,618 unit. Selain itu, proporsi jarak dari Mekah ke garis titik balik
matahari dari sisi barat dan perimeter garis lintang dunia pada saat itu juga
mengejutkan sama dengan Golden Ratio – 1,618 unit. The Golden Ratio Point of
the World selalu dalam batas kota Mekkah, di dalam Daerah Suci yang meliputi
Ka’bah menurut semua sistem pemetaan kilometrical meskipun variasi kecil dalam
perkiraan mereka.
Golden Ratio Mekkah yang tertulis jelas
dalam Al Qur’an
Hubungan antara Kota Mekah dan Golden
Ratio jelas terukir dalam Surah Ali Imran’s (bagian dari Al Qur’an) ayat 96.
QS.3 Ali 'Imran:96. Sesungguhnya rumah
yang mula-mula dibangun untuk (ibadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah
(Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia
Jumlah total semua huruf dari ayat ini
adalah 47. Menghitung Golden Ratio dari total surat, kata Mekkah tersirat :
47/1.618 = 29,0. Terdapat 29 surat-surat dari awal sampai ayat kata, Makkah
seperti dalam peta dunia. Jika hanya satu kata atau huruf yang hilang, rasio
ini tidak pernah bisa dipakai. Dengan tanpa batas, kita telah melakukan proses
yang sama yang kita laksanakan pada peta dunia dan menyaksikan koherensi mulia
sejumlah surat yang mengungkapkan hubungan antara Mekah dan Golden Ratio.
Pakar astronomi ITB Moedji Raharto, pun
angkat bicara dan menyaranakan untuk waktu dekat dijadikan jam hijriah. Meski
didukung dengan bukti-bukti ilmiah yang nyata, usaha seluruh muslim untuk
menggeser pusat waktu dunia ke Makkah memang bukan perkara mudah. Hal yang bisa
dilakukan sekarang adalah dengan menjadikan jam raksasa tersebut sebagai acuan
waktu hijriah.
.."Sekarang
kan baru ada penanggalan hijriah, kenapa tidak dibuat saja semacam penyatuan
waktu untuk jam hijriah," kata astronom ITB Moedji Raharto..."Sekarang
kan baru ada penanggalan hijriah, kenapa tidak dibuat saja semacam penyatuan
waktu untuk jam hijriah," kata astronom ITB Moedji Raharto.
Masalahnya ialah negara-negara lain
yang terlanjur menggunakan acuan waktu di wilayah tenggara London tersebut akan
melakukan penyesuaian besar-besaran. Belum lagi dari kaum kafirun dan kaum
munafiqun yang TIDAK AKAN PERNAH MENGAKUI APAPUN YANG BERBAU ISLAM MESKI
DIDUKUNG OLEH BUKTI-BUKTI NYATA, SUDAH PASTI MEREKA AKAN MENGABARKAN BAHWA
BERITA INI BOHONG, HOAX, ATAU MENCIPTAKAN BUKTI-BUKTI PALSU YANG MENOLAK
KEBENARA
� AP
Nah, alternatif lain yang bisa
dilakukan oleh seluruh muslim adalah menjadikan menara kedua terbesar di dunia
tersebut sebagai simbol Islam selain Ka'bah. Tujuannya, lebih ke arah penyatuan
semangat emosional umat muslim di seluruh dunia. "Barangkali itu bisa
lebih pada penyatuan umat muslim dan sebagai simbol selain haji. Begitu kita
lihat jam itu, kita bisa melihat Makkah bagaimana," jelasnya.
DAN KITA PATUT BERBANGGA KARENA
DISAMPING DIDUKUNG BUKTI ILMIAH YANG LEBIH BANYAK LAGI, MAKA MENARA JAM YANG
ADA DI DEKAT KA'BAH SEKARANG INI IALAH MENARA JAM TERBESAR DI DUNIA, BAHKAN
BESARNYA LEBIH BESAR ENAM KALI DIBANDING JAM BIG BEN DI LONDON
Menara jam ini berbentuk kubus empat
sisi. Diameter jam mencapai 40 meter, mengalahkan jam terbesar sebelumnya yang
menjadi atap Cevahir Mall di Turki dengan diameter 35 meter. Waktu yang
digunakan oleh jam tersebut adalah Arabia Standard Time, tiga jam lebih dulu
jika dibandingkan dengan GMT.
Sejak 125 tahun lalu, GMT telah
disepakati sebagai wilayah yang dijadikan ukuran awal waktu dunia karena
dilalui titik nol derajat. Penentuan titik ini penting untuk mempermudah ukuran
waktu perjalanan dan komunikasi antar-negara. bukti-bukti ilmiah
baik dari geografis maupun astronomis, Makkah dianggap lebih tepat sebagai
episentrum dunia. Kota suci umat muslim tersebut diklaim sebagai wilayah tanpa
kekuatan magnetik oleh peneliti Mesir seperti Abdel-Baset al-Sayyed. Artinya, jarum kompas
tidak bergerak saat di Makkah.
Qs.3:20 Kewajiban kamu hanyalah
menyampaikan ❤♡
❥ ♥
Qs.42:48 Kewajibanmu tidak lain
hanyalah menyampaikan ❤♡
Qs.16:82 Kewajiban yang dibebankan
atasmu hanyalah menyampaikan
0 komentar:
Posting Komentar