Senin, 22 April 2013

Kesehatan mental dan ketenangan hidup

pujambi


Kesehatan mental dan ketenangan hidup

PENDAHULUAN

Hidup bahagia adalah dambaan setiap manusia, kafir maupun muslimnya, kaya maupun miskinnya oleh karena itu manusia berusaha keras untuk mewujudkan kebahagiaan tersebut.

Ada sebagian manusia yang Allah berikan banyak kelebihan berupa harta yang melimpah, fisik yang rupawan, istri yang cantik, anak yang lucu-lucu  dan sederet kelebihan yang lain, tetapi banyak di antara mereka yang tidak merasakan kebahagiaan hidup. Konon di sebuah negeri ada seorang yang diberi banyak kelebihan, harta melimpah, rumah megah, kendaraan mewah dan seterusnya dari kelebihan-kelebihan dunia, tetapi hidupnya terasa sesak. Tidak hanya itu, bahkan rumah tangga yang diidam-idamkannya berakhir di pengadilan agama. Ternyata seluruh kekayaan yang dia miliki tidak mampu untuk membahagiakan keluarganya. Ada kisah lain dimana seorang tokoh penting di sebuah negeri, dengan seluruh fasilitas yang dia dapat, dia tidak dapat merasakan kebahagiaan, bahkan hidupnya senantiasa diliputi was-was, manusia yang paling ditakuti adalah wartawan dan orang kejaksaan, tidak hanya itu, bahkan sampai tidurpun dalam keadaan was-was.. Lalu bagaimanakah jalan untuk meraih kebahagiaan?

Kalau kita cermati lebih teliti, kisah yang diberikan di atas hanyalah kelebihan berupa kesenangan-bukan kebahagiaan. Ada perbedaan besar antara kesenangan dengan kebahagiaan, perbedaan besar yang banyak manusia tidak mengetahuinya, yakni bahwa parameter kesenangan lebih terfokus pada hal-hal yang bersifat lahiriah saja, adapun kebahagiaan pada kepuasan hati, dan perlu diingat bahwa yang mampu memberikan kebahagiaan hanyalah Allah.

Allah berfirman, mengingatkan kepada kita untuk mencapai kebahagiaan hidup dan terhindar dari kegalauan hidup, Allah berfirman

وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta” (Thaahaa: 124)

Ibnu Katsier ketika menafsirkan ayat diatas, beliau berkata, “maksud dari “Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku”, yakni menyalahi perintah yang telah Aku turunkan kepada Rasul-Ku,  berpaling darinya, melupakannya dan mengambil jalan selain petujuk rasul yang telah diutus. Maksud dari “Baginya penghidupan yang sempit” yakni di dunia tidak mendapatkan ketentraman hati dan kelapangan dada bahkan dadanya sempit lantaran kesesatannya walaupun kekayaannya melimpah, mampu makan makanan semahal apapun yang dia inginkan, mampu mengenakan pakian semewah apapun yang dia inginkan, mampu mempunyai rumah semegah apapun yang dia inginkan, akan tetapi semuanya itu tidak dapat membawa kepada keyakinan dan hidayah. Dia senantiasa dalam keadaan kecemasan, kebimbangan dan keraguan” (Tafsir Ibnu Katsier)

Demikianlah saudaraku, bahwa berpaling dari agama Allah, melupakannya dan menyia-nyiakannya merupakan jalan menuju kesengsaraan hidup, dunia dan akhiratnya.

Dalam ayat lain, Allah memberikan jalan untuk meraih kebahagiaan hidup, Allah berfirman

الَّذِينَ آَمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ٍ

طُوبَى لَهُمْ وَحُسْنُ مَآَب

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik. (Ar Ra’d:28-29). Ya, kunci kebahagiaan dunia dan akhirat adalah dengan berpegang teguh dengan agama yang Allah ajarkan melalui Rasul-Nya shalallahu’alaihi wa sallam, adapun menyia-nyiakan, melupakan dan berpaling dari agama Allah adalah jalan menuju kesengsaraan hidup.  Semoga Allah memudahkan jalan untuk menuju kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, amiin.

KESEHATAN MENTAL DAN KETENANGAN HIDUP

Akhir-akhir ini diberbagai media banyak diberitakan mengenai kasus orang yang bunuh diri. Seorang ibu yang nekat terjun dari balkon apartemen dilantai enam, ibu-ibu yang nekat minum racun satu paket dengan anak-anaknya, bahkan hingga anak Sd yang gantung diri karena gak sanggup bayar SPP. Tragis?? Memang.. mengenaskan? Apalagi… Hal tersebut menggambarkan banyak keadaan masyarakat yang semakin tidak bahagia dari hari ke hari. Sesuai dengan hasil survey Indonesia happiness indeks tahun ini yang menyebutkan bahwa banyak orang semakin tidak bahagia, terutama dikota besar seperti Jakarta.Apa dikata, organisasi kesehatan dunia (WHO) melalui situs BKKBN, telah mengeluarkan fakta yang mengejutkan bahwa tingkat bunuh diri di indoensia mencapai 50.000 kasus tiap tahunnya. Berarti setelah saya itung-itung pake kalkulator engkong sebelah kost, ada sedikitnya 1.500 orang yang melakukan bunuh diri per hari.

Seseorang biasanya abai dengan kesehatan mental atau jiwa, karena selalau menganggap gangguan mental berarti gila. Anggapan itu sangat menyesatkan. Padahal gangguan mental itu bisa saja berbentuk stres, kecemasan, sulit tidur, tak bisa konsentrasi, gampang tersinggung, dan perasaan tertekan.

Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dan Ikatan Psikologi Klinis (IPK) memberikan sejumlah tips agar kita terhindar dari gangguan kesehatan mental.

1. Tetap aktif. Olahraga teratur dan menjaga kebersihan serta penampilan diri dapat membantu Anda memiliki perasaan positif.

2. Libatkan diri dalam kelompok. Ikut dalam kegiatan atau klub, bertemu teman atau handai tolan secara teratur dalam suasana menyenangkan dan suportif, mempunyai sahabat tempat saling bercerita, ikut kursus-kursus, atau mempelajari hal baru yang Anda sukai.

3. Menerima diri sendiri. Kita adalah pribadi unik, berbeda satu sama lain, dan tidak ada manusia sempurna. Semua orang memiliki kelemahan seperti halnya kelebihan. Terimalah dan cintai diri sendiri secara wajar.

4. Relaks. Terlalu banyak kegiatan malah akan membuat Anda merasa tertekan. Luangkan waktu bersantai dan beristirahat. Penting juga untuk bisa tidur malam dengan baik, yang akan membantu meredakan stres.

Tidur yang baik dan teratur merupakan penyegar pikiran. Tak lupa, lakukan hobi yang bisa membuat Anda merasa nyaman serta relaks.

5. Hindari alkohol dan narkoba. Kedua zat berbahaya ini malah akan memperburuk kondisi Anda.

6. Makan secara sehat dan teratur. Ini akan membantu Anda merasa lebih baik dan memberi lebih banyak energi.

7. Dekatkan diri pada Tuhan. Anda akan merasa ada sesuatu kekuatan yang akan menolong. Ada harapan untuk menjadi lebih baik serta mendapat ketenangan.

8. Kenali gejala kesehatan mental yang terganggu. Memiliki kesehatan mental yang baik berarti mampu mengatasi tekanan hidup sehari-hari. Bila Anda merasa tidak mampu mengatasi, atau malah mengatasi dengan alkohol dan narkoba (napza), Anda mungkin mempunyai masalah yang memerlukan bantuan orang lain.

9. Mencari bantuan. Bila Anda sakit secara fisik, maka Anda akan berkonsultasi pada dokter. Begitu pula dengan kesehatan mental Anda. Jangan merasa malu atau ragu untuk mencari pemecahan masalah kesehatan mental Anda pada konselor, psikolog klinis, atau psikiater.

PENGARUH KESEHATAN MENTAL TEHADAP PERASAAN, KECERDASAN, TNGKAH LAKU, DAN FISIK SESEORANG

Tidak seorangpun yang tidak ingin menikmati ketenangan hidup, dan semua orang akan berusaha mencarinya, meskipun tidak semuanya dapat mencapai yang diinginkannya itu. Bermacam sebab dan rintangan yang mungkin terjadi sehingga banyak orang yang mengalami kegelisahan, kecemasan dan ketidak puasan.

Keadaan yang tidak menyenangkan itu tidak terbatas kepada golongan tertentu saja, tetapi tergantung pada cara orang menghadapi sesuatu persoalan. Misalnya ada orang miskin yang gelisah karena banyak keinginannya yang tidak tercapai, bahkan orang kaya  yang juga gelisah, cemas dan merasa tidak tentram dalam hidupnya yang diakibatkan faktor lain seperti kebosanan atau ingin menambah hartanya lebih banyak lagi.

Setiap orang, baik yang berpangkat tinggi atau tidak berpangkat bahkan seorang pesuruh, menemui kesukaran dalam berbagai bentuk. Hanya satu hal yang sama-sama dirasakan yaitu ketidaktenangan jiwa. Sesungguhnya ketenangan hidup, ketentraman jiwa atau kebahagiaan batin, tidak tergantung kepada faktor-faktor luar seperti keadaan sosial, ekonomi, politik, adat kebiasaan dsb. Akan tetapi lebih tergantung dari cara dan sikap menghadapi faktor-faktor tersebut.

Jadi yang menentukan ketenangan dan kebahagiaan hidup adalah kesehatan mental. Kesehatan mental itulah yang menentukan tanggapan seseorang terhadap suatu persoalan, dan kemampuannya menyesuaikan diri. Kesehatan mental pulalah yang  yang menentukan apakah orang akan menpunyai kegairahan untuk hidup, atau akan pasif atau tidak bersemangat.

Orang yang sehat mentalnya tidak akan lekas merasa putus asa, pesimis atau apatis, karena ia dapat mengahadapi semua rintangan  atau kegagalan hidupnya dengan tenang. Apabila kegagalan itu dihadapi dengan tenang, akan dapatlah dianalisa, dicari sebab-sebab yang dimenimbulkannya, atau ditemukan faktor-faktor yang tidak pada tempatnya. Dengan demikian akan dapat dijadikan pelajaran yaitu menghindari semua hal-hal yang membawa kegagalan pada waktu yang lain.

Untuk mengetahui apakah seseorang sehat atau terganggu mentalnya, tidaklah mudah. Biasanya yang dijadikan bahan penyelidikan atau tanda-tanda dari kesehatan mental adalah tindakan, tingkah laku atau perasaan. Karenanya seseorang yang terganggu kesehatan mentalnya bila terjadi kegoncangan emosi, kelainan tingkah laku atau tindakannya.

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap pasien-pasien yang terganggu kesehatan mentalnya, dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental yang terganggu dapat mempengaruhi keseluruhan hidup seseorang. Pengaruh itu dibagi dalam empat kelompok yaitu ; perasaan, pikiran/kecerdasan, kelakuan dan kesehatan badan. Hal ini semua tergolong kepada gangguan jiwa, sedangkan sakit jiwa adalah jauh lebih berat.

CONTOH-CONTOH PERILAKU MENYIMPANG

1.Kleptomania (mencuri terpaksa)

Dalam hal ini orang terpaksa mencuri barang orang lain. Sebenarnya ia merasa gelisah dengan perlakuan mencuri itu, akan tetapi ia tidak dapat menghindarkan dirinya dari tindakan itu, walaupun barang-barang tersebut tidak dibutuhkannya.

Yang banyak menderita gejala ini adalah anak-anak karena orangtuanya terlalu keras, disiplin atau kurang memperhatikan.

Contohnya: seorang anak yang memiliki cukup uang mencoba mencuri disebuah toko, anehnya barang-barang yang dicuri tersebut tidak digunakan akan tetapi dibagi-bagikan kepada temannya dan tidak jarang barang-barang tersebut disimpan sebagai koleksi.

2.Fetishism

Pada gejala ini orang terpaksa mengumpulkan dan menyimpan barang-barang kepunyaan orang lain dari seks yang berlainan. Misalnya seorang laki-laki yang suka menyimpan saputangan, sepatu atau rambut wanita yang baginya mempunyai arti atau nilai seksuil dalam perasaannya.

3.Compusife (yang berhubungan dengan seksuil)

Gejala ini ada 2 macam yaitu:

InginØ tahu tentang kelamin dari orang berlainan seks

Ingin memamerkan kelaminØ sendiri

Dalam hal yang pertama seseorang akan berusaha untuk melihat atau memperhatikan bentuk tubuh dan kelamin orang lain dengan berbagai cara atau juga memegang-megangnya. Dalam hal ini yang kedua oaring merasa terdorong untuk memamerkan tubuh dan kelaminnya tanpa merasa malu.

Pada umumnya gejala tersebut diakibatkan oleh pengalaman yang tidak menyenangkan waktu kecil atau mungkin pula sebagai ungkapan dari keinginan yang tertekan yang pelaksanaannya dan merasa takut kalau keinginannya itu terasa kembali.

Perasaan

Diantara gangguan perasaan yang disebabkan oleh kesehatan mental ialah rasa cemas, iri hati, sedih, merasa rendah diri, pemarah, ragu dsb. Untuk jelasnya marilah kita tinjau tiap-tiap persoalan dengan contohnya.

Rasa Cemas

Perasaan tidak menentu, panik, takut tanpa mengetahui ada yang ditakutkan dan tidak dapat menghilangkan perasan gelisah dan mencemaskan itu.  Terlalu banyak hal-hal yang banyak menyebabkan gelisah yang tidak pada tempatnya.

Iri Hati

Seringkali orang mrrasa iri hati atas kebahagiaan orang lain. Perasan ini bukan karena kebusukan hatinya seprti biasa di sangka orang, akan tetapi karena ia sendiri tidak merasakan bahagia dalam hidupnya.

Rasa Sedih

Rasa sedih yang tidak beralasan, atau terlalu banyak hal-hal yang menyedihkannya sehingga air mukannya selalu membanyangkan kesedihan, kendatipun ia seorang yang mampu, berpangkat, dihargai orang dan sebagainya.

Sesungguhnya perasaan sedih ini banyak sekali terjadi. Banyak kita melihat orang yang tidak pernah gembira dalam hidupnya. Sebabnya bermacam-macam, ada ibu yang merasa kesepian karena anak-anaknya sudah, tidak memerlukannya lagi, sedang bapak tidak lagi seperti dulu. Sebaliknya ada bapak yang merasa sedih karena istrinya yang dulu selalu memperhatikan makanan dan minumannya, sekarang telah sibuk mengurus rumah tangga dan anaknya. Kesedihan-kesedihan seperti itu, tidak disebabkan oleh sesuatu hal atau persoalan secara langsung, akan tetapi oleh kesehatan mental yang terganggu.

Rasa rendah Diri

Rasa rendah diri dan tidak percaya diri banyak sekali terjadi pada remaja. Hal ini disebabkan oleh banyaknya problem yang mereka hadapi dan tidak mendapat penyelesaian dan pengertian dari orang tua. Disamping itu mungkin pula akibat pengaruh pendidikan dan perlakuan yang diterimanya waktu masih kecil.

Rasa rendah diri ini menyebabkan orang lekas tersinggung. Karena itu ia mungkin akan menjauhi pergaulan dengan orang banyak, menyendiri, tidak berani mengemukakan pendapat (karena takut salah), tidak berani bertindak atau mengambil suatu inisiatif (takut tidak diterima orang). Lama kelamaan akan hilang kepercayaan pada dirinya, dan selanjutnya ia juga kurnag percaya kepada orang. Ia akan lekas marah atau sedih hati, menjadi apatis dan pesimis.

Bahkan rasa rendah diri itu mungkin akan menyebabkan ia suka mengeritik orang lain, dan tingkah lakunya mungkin akan terlihat sombong. Dalam pergaulan ia menjadi kaku, kurang disenangi oleh kawan-kawannya, karena mudah tersinggung dan tidak banyak ikut aktif dalam pergaulan atau pekerjaan.

Pemarah


Sesungguhnya orang dalam suasana tertentu kadang-kadang perlu marah, akan tetapi kalau ia sering-sering marah yang tidak pada tempatnya atau tidak seimbang dengan sebab yang menimbulkan marah itu, maka yang demikian ada hubungannya dengan kesehatan mental. Marah sebenarnya adalah ungkapan dari perasan hati yang tidak enak, biasanya akibat kekecewaan, ketidakpuasan, tidak tercapai yang diinginkannya. Apabila orang yang sedang merasa tidak enak, tidak puas terhadap dirinya, maka sedikit saja suasana luar mengganggu ia akan menjadi marah. Mungkin anak, istri atau siapapun akan menjadi sasaran kemarahannya yang telah lama ditumpuknya itu

Kategori atau Penggolongan Kesehatan Mental


1.Gangguan Somatofarm

Gejalanya bersifat fisik, tetapi tidak terdapat dasar organic dan factor-faktor psikologis.

2.Gangguan Disosiatif

Perubahan sementara fungsi-fungsi kesadaran, ingatan, atau identitas yang disebabkan oleh masalah emosional.

3.Gangguan Psikoseksual

Termasuk masalah identitas seksual (impotent, ejakulasi, pramatang, frigiditas) dan tujuan seksual.

4.Kondisi yang tidak dicantumkan sebagai gangguan jiwa.

Mencakup banyak masalah yang dihadapi orang-orang yang membutuhkan pertolongan seperti perkawinan, kesulitan orang tua, perlakuan kejam pada anak.

5.Gangguan kepribadian

Pola prilaku maladaptik yang sudah menahun yang merupakan cara-cara yang tidak dewasa dan tidak tepat dalam mengatasi stres atau pemecahan masalah.

6.Gangguan yang terlihat sejak bayi, masa kanak-kanak atau remaja.

Meliputi keterbelakangan mental, hiperaktif, emosi pada kanak-kanak, gangguan dalam hal makan.

7.Gangguan jiwa organik

Terdapat gejala psikologis langsung terkait dengan luka pada otak atau keabnormalan lingkungan biokimianya sebagai akibat dari usia tua dan lain-lain.

8.Gangguan penggunaan zat-zat

Penggunaan alkohol berlebihan, obat bius, anfetamin, kokain, dan obat-obatan yang mengubah prilaku.

9.Gangguan Skisofrenik

Serangkaian gangguan yang dilandasi dengan hilangnya kontak dengan realitas, sehingga pikiran, persepsi, dan prilaku kacau dan aneh.

10.Gangguan Paranoid

Gangguan yang ditandai dengan kecurigaan dan sifat permusuhan yang berlebihan disertai perasaan yang dikejar-kejar.

11.Gangguan Afektif

Gangguan suasana hati (mood) yang normal, penderita mungkin mengalami depresi yang berat, gembira yang abnormal, atau berganti antara saat gembira dan depresi.

12.Gangguan Kecemasan

Gangguan dimana rasa cemas merupakan gejala utama atau rasa cemas dialami bila individu tidak menghindari situasi-situasi tertentu yang ditakuti.

http://lembarkeling.blog.com/2009/12/30/kesehatan-mental-dan-ketenangan-hidup/


0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates