Jumat, 31 Januari 2014

penciptaan Alam semesta (lengkap) + video





Satun acara perkuliahan al quran dan sains



Oleh Dosen : masykuri qurtubi



Disusun oleh : siti Munawaroh (SIMON)



Semester : 5




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam perjalanan pembenrtukan alam raya ini, munculnya manusia dimuka bumi secara nisbi masih sangat baru. Oleh sebab itu kita tak boleh heran bahwa sejak zaman purbakala hingga sekarang manusia dari berbagai peradaban mencoba menemukan teori terbentuknya bumi sesuai dengan tingkat pengembangn ilmu pengetahuan dan pemikirannya. Perkembangan citra manusia mengenai alam raya ini seringkali terikat sangat erat pada pengetahuan apriori yang diturunkan kepadanya melalui otoritas. Hal ini menyebabkan bahwa pandangan tentang alam raya sulit diuji kebenarannya melalui pengalaman. Allah SWT menurunkan Al-Quran kepada manusia 14 abad yang lalu. Beberapa fakta yang baru dapat diungkap dengan teknologi pada abad ke-21, yang telah difirmankan Allah SWT. didalam Al-Quran 14 abad yang lalu. Didalam Al-Quran terdapat banyak bukti yang memberikan informasi dasar mengenai beberapa hal seperti penciptaan alam semesta. Kenyataan bahwa didalam Al-Quran tersebut telah sesuai dengan penemuan terbaru ilmu pengetahuan modern adalah hal terpenting, karena kesesuaian ini menegaskan bahwa Al-Quran adalah Firman Allah SWT.
B.     Rumusan Masalah
Beradasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:
1.      Apa saja teori-teori pembentukan alam semesta?
2.      Proses Penciptaan Alam Semesta dalam Enam Masa
C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penyusunan makalah ini bertujuan sebagai berikut:
1.      Mengetahui teori-teori pembentukan alam semesta
2.      Proses Penciptaan Alam Semesta dalam Enam Masa



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Teori-Teori Pembentukan Alam Semesta
1.      Teori Kabut
Teori kabut dikemukakan oleh dua orang ilmuan yaitu Imanuel Kant (1724-1804) seorang ahli filsafat bangsa Jerman dan Piere Simon Laplace (1749-1827) ahli astronomi bangsa Perancis. Kant mengemukakan teorinya tahun 1755, sedangkan Laplace mengemukakan tahun 1796 dengan nama Nebular Hypothesis.
      Pada akhir abad ke-19 teori kabut disanggah oleh beberapa ahli seperti James Clark Maxwell yang memeberikan kesimpulan bahwa bila bahan pembentuk planet terdistribusi disekitar matahari membentuk suatu cakram atau suatu piringan, maka gaya yang disebabkan oleh perbedaan perputaran (kecepatan anguler) akan mencegah terjadinya pembekuan planet. Pada abad ke-20 percobaan dilakukan untuk membuktikan terbentuknya cincin-cincin Laplace, menunjukkan bahwa medan magnet dan medan listrik matahari telah merusak proses pembekuan batu-batuan. Jadi tidak ada alasan yang kuat untuk menyatakan bahwa cincin gas dapat membeku membentuk planet. 
2.      Teori Planetisimal
      Teori planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang hampir menabrak matahari.
3.      Teori Pasang Surut Bintang
      Teori pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari.
4.      Teori Kondensasi
      Teori kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
5.      Teori Bintang Kembar
      Menurut teori bintang kembar, awalnya ada dua buah bintang yang berdekatan (bintang kembar), salah satu bintang tersebut meledak dan berkeping-keping. Akibat pengaruh grafitasi dari bintang kedua, maka kepingan-kepingan itu bergerak mengelilingi bintang tersebut dan berubah menjadi planet-planet. Sedangkan bintang yang tidak meledak adalah matahari.
6.      Teori Ledakan Maha Dahsyat (Big Bang)
      Pada awal abad ke-21 muncul teori ledakan maha dahsyat Big Bang,  membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun yang lalu.

B.     Proses Penciptaan Alam Semesta dalam Enam Masa
ءانتم اشد خلقا ام السماء بناها(۲۷) رفع سمكها فسوها(۲۸) اغطشا ليلها واخرج ضحها(۲۹) واللآرض بعد ذلك دحها(۳٠) أخرج منها ماءها و مرعاها(۳١) والجبال ارسها(۳۲) متاعا لكم و لآنعامكم(۳۳)
”Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya {27} Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya {28} dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang {29} Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya {30} Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya {31} Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh {32} (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu {33}”
(Q.S. An-Nazi’at: 27-33)
Pembentukan alam semesta dalam enam masa, sebagaimana disebutkan Al-Qur’an atau kitab lainnya, sering menimbulkan permasalahan. Sebab, enam masa tersebut ditafsirkan berbeda-beda, mulai dari enam hari, enam periode, hingga enam tahapan. Oleh karena itu, pembahasan berikut mencoba menjelaskan maksud enam masa tersebut dari sudut pandang keilmuan, dengan mengacu pada beberapa ayat Al-Qur’an.
Dari sejumlah ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan enam masa, Surat An-Nazi’at ayat 27-33 di atas tampaknya dapat menjelaskan tahapan enam masa secara kronologis. Urutan masa tersebut sesuai dengan urutan ayatnya, sehingga kira-kira dapat diuraikan sebagai berikut:



  • Masa I (ayat 27): penciptaan langit pertama kali
Pada Masa I, alam semesta pertama kali terbentuk dari ledakan besar yang disebut ”big bang”, kira-kira 13.7 milyar tahun lalu. Bukti dari teori ini ialah gelombang mikrokosmik di angkasa dan juga dari meteorit.
Awan debu (dukhan) yang terbentuk dari ledakan tersebut (gambar 1a), terdiri dari hidrogen. Hidrogen adalah unsur pertama yang terbentuk ketika dukhan berkondensasi sambil berputar dan memadat. Ketika temperatur dukhan mencapai 20 juta derajat celcius, terbentuklah helium dari reaksi inti sebagian atom hidrogen. Sebagian hidrogen yang lain berubah menjadi energi berupa pancaran sinar infra-red. Perubahan wujud hidrogen ini mengikuti persamaan E=mc2, besarnya energi yang dipancarkan sebanding dengan massa atom hidrogen yang berubah.
http://misykatulanwar.files.wordpress.com/2008/07/dukhan.jpg?w=295&h=300Selanjutnya, angin bintang menyembur dari kedua kutub dukhan, menyebar dan menghilangkan debu yang mengelilinginya. Sehingga, dukhan yang tersisa berupa piringan, yang kemudian membentuk galaksi (gambar 1b dan c). Bintang-bintang dan gas terbentuk dan mengisi bagian dalam galaksi, menghasilkan struktur filamen (lembaran) dan void (rongga). Jadi, alam semesta yang kita kenal sekarang bagaikan kapas, terdapat bagian yang kosong dan bagian yang terisi (gambar 1d).







Gambar 1a) awan debu (dukhan) yang terbentuk akibat big bang
http://misykatulanwar.files.wordpress.com/2008/07/angin-bintang.jpg?w=300&h=240
Gambar 1b) hembusan angin bintang dari kedua kutubnya
http://misykatulanwar.files.wordpress.com/2008/07/piringan-galaksi.jpg?w=300&h=247
Gambar 1c) galaksi yang terbentuk dari piringan bintang-bintang dan gas-gas pembentuknya
http://misykatulanwar.files.wordpress.com/2008/07/struktur-alam-semesta.jpg?w=300&h=225
Gambar 1d) struktur filamen dari alam semesta yang bagaikan kapas
  • Masa II (ayat 28): pengembangan dan penyempurnaan
http://misykatulanwar.files.wordpress.com/2008/07/model-roti-kismis.jpg?w=300&h=187Dalam ayat 28 di atas terdapat kata ”meninggikan bangunan” dan ”menyempurnakan”. Kata ”meninggikan bangunan” dianalogikan dengan alam semesta yang mengembang, sehingga galaksi-galaksi saling menjauh dan langit terlihat makin tinggi. Ibaratnya sebuah roti kismis yang semakin mengembang, dimana kismis tersebut dianggap sebagai galaksi. Jika roti tersebut mengembang maka kismis tersebut pun akan semakin menjauh (gambar 2).





Gambar 2) model roti kismis untuk menggambarkan mengembangnya alam semesta.
Mengembangnya alam semesta sebenarnya adalah kelanjutan big bang. Jadi, pada dasarnya big bang bukanlah ledakan dalam ruang, melainkan proses pengembangan alam semesta. Dengan menggunakan perhitungan efek doppler sederhana, dapat diperkirakan berapa lama alam ini telah mengembang, yaitu sekitar 13.7 miliar tahun.
Sedangkan kata ”menyempurnakan”, menunjukkan bahwa alam ini tidak serta merta terbentuk, melainkan dalam proses yang terus berlangsung. Misalnya kelahiran dan kematian bintang yang terus terjadi. Alam semesta ini dapat terus mengembang, atau kemungkinan lainnya akan mengerut.
  • Masa III (ayat 29): pembentukan tata surya termasuk Bumi
http://misykatulanwar.files.wordpress.com/2008/07/reaksi-inti-matahari.jpg?w=236&h=237
Gambar 3) reaksi nuklir yang menjadi sumber energi bintang seperti Matahari
Surat An-Nazi’ayat 29 menyebutkan bahwa Allah menjadikan malam yang gelap gulita dan siang yang terang benderang. Ayat tersebut dapat ditafsirkan sebagai penciptaan matahari sebagai sumber cahaya dan Bumi yang berotasi, sehingga terjadi siang dan malam. Pembentukan tata surya diperkirakan seperti pembentukan bintang yang relatif kecil, kira-kira sebesar orbit Neptunus. Prosesnya sama seperti pembentukan galaksi seperti di atas, hanya ukurannya lebih kecil.
Seperti halnya matahari, sumber panas dan semua unsur yang ada di Bumi berasal dari reaksi nuklir dalam inti besinya (gambar 3). Lain halnya dengan Bulan. Bulan tidak mempunyai inti besi. Unsur kimianya pun mirip dengan kerak bumi. Berdasarkan fakta-fakta tersebut, disimpulkan bahwa Bulan adalah bagian Bumi yang terlontar ketika Bumi masih lunak. Lontaran ini terjadi karena Bumi bertumbukan dengan suatu benda angkasa yang berukuran sangat besar (sekitar 1/3 ukuran Bumi). Jadi, unsur-unsur di Bulan berasal dari Bumi, bukan akibat reaksi nuklir pada Bulan itu sendiri.
  • Masa IV (ayat 30): awal mula daratan di Bumi
Penghamparan yang disebutkan dalam ayat 30, dapat diartikan sebagai pembentukan superkontinen Pangaea di permukaan Bumi. Masa III hingga Masa IV ini juga bersesuaian dengan Surat Fushshilat ayat 9 yang artinya, “Katakanlah: ‘Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya?’ (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam”.
http://misykatulanwar.files.wordpress.com/2008/07/pangaea.jpg?w=300&h=154
Gambar 4) daratan Pangaea yang merupakan asal mula semua daratan di Bumi
  • Masa V (ayat 31): pengiriman air ke Bumi melalui komet
http://misykatulanwar.files.wordpress.com/2008/07/komet.jpg?w=300&h=267
Gambar 5) ilustrasi komet yang membawa unsur hidrogen sebagai pembentuk air di Bumi
Dari ayat 31 di atas, dapat diartikan bahwa di Bumi belum terdapat air ketika mula-mula terbentuk. Jadi, ayat ini menunjukan evolusi Bumi dari tidak ada air menjadi ada air.
Jadi, darimana datangnya air? Air diperkirakan berasal dari komet yang menumbuk Bumi ketika atmosfer Bumi masih sangat tipis. Unsur hidrogen yang dibawa komet kemudian bereaksi dengan unsur-unsur di Bumi dan membentuk uap air. Uap air ini kemudian turun sebagai hujan yang pertama. Bukti bahwa air berasal dari komet, adalah rasio Deuterium dan Hidrogen pada air laut, yang sama dengan rasio pada komet. Deuterium adalah unsur Hidrogen yang massanya lebih berat daripada Hidrogen pada umumnya.
Karena semua kehidupan berasal dari air, maka setelah air terbentuk, kehidupan pertama berupa tumbuhan bersel satu pun mulai muncul di dalam air.
  • Masa VI (ayat 32-33): proses geologis serta lahirnya hewan dan manusia
http://misykatulanwar.files.wordpress.com/2008/07/gunung.jpg?w=300&h=206


Gambar 6) gunung sebagai pasak Bumi
Dalam ayat 32 di atas, disebutkan ”…gunung-gunung dipancangkan dengan teguh.” Artinya, gunung-gunung terbentuk setelah penciptaan daratan, pembentukan air dan munculnya tumbuhan pertama. Gunung-gunung terbentuk dari interaksi antar lempeng ketika superkontinen Pangaea mulai terpecah. Proses detail terbentuknya gunung dapat dilihat pada artikel sebelumnya yang ditulis oleh Dr.Eng. Ir. Teuku Abdullah Sanny, M.Sc tentang fungsi gunung sebagai pasak bumi.
Kemudian, setelah gunung mulai terbentuk, terciptalah hewan dan akhirnya manusia sebagaimana disebutkan dalam ayat 33 di atas. Jadi, usia manusia relatif masih sangat muda dalam skala waktu geologi.
Jika diurutkan dari Masa III hingga Masa VI, maka empat masa tersebut dapat dikorelasikan dengan empat masa dalam Surat Fushshilat ayat 10 yang berbunyi, ”Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya”.
Demikianlah penafsiran enam masa penciptaan alam dalam Al-Qur’an, sejak kemunculan alam semesta hingga terciptanya manusia. Wallahu a’lam bisshowab.















BAB III
KESIMPULAN
1.      Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan dan rumusan masalah yang telah dibahas dalam Maklah  ini, maka disebutkan beberapa kesimpulan di bawah ini:
Teori – Teori Pembentukan Alam semesta :
·         Hipotesis Nebula.
·         Hipotesis Planetisimal.
·         Hipotesis Pasang Surut Bintang.
·          Hipotesis Kondensasi.
·         Hipotesis Bintang Kembar.
·         Hipotesis Big Bang.
Proses Penciptaan Alam Semesta dalam Enam Masa.
·         Masa I (ayat 27): penciptaan langit pertama kali.
·         Masa II (ayat 28): pengembangan dan penyempurnaan.
·         Masa III (ayat 29): pembentukan tata surya termasuk Bumi.
·         Masa IV (ayat 30): awal mula daratan di Bumi.
·         Masa V (ayat 31): pengiriman air ke Bumi melalui komet.
·         Masa VI (ayat 32-33): proses geologis serta lahirnya hewan dan manusia.




penjelasan KEsimpulan pak masykuri : 
alam semesta pertamanya berawal dari :
 1. kata dukhon (asap) yang didalmnya memiliki hidrogen, helium,dan materi yang lainnya) .
2. ratqon ((satu titik) dari pembetukan asap yang menjadikan ratqon atau satu titik dimna bisa mencapai 200juta  kecepatannya membentuk.
3. rafa'aha artinya (meninggikan,mengangkat, dinamis, bergerak dan mengembang) dari satu titik itu menjadi mengembang karena adanya tekanan yang maha dahsyat yang menjadikan satu titik itu menjadikan yang sering kita sebut big bang(dentuman besar).
ada pertanyaan kenapa dalm penciptaan alam semesta ini ada masa-masanya? sepeti 2 masa,4,da 6 masa??? ada yg tahu?
 jwbnnya: karena adanya sebuah tahapan proses jadi tidak langsung sempurna karena manusia  itu mengerti secara simbolik. Alloh tahu batas kemampuan kita jadi Alloh memberikan pemahaman sesuai dengan kadar kemampuan mahluknya.
2.    Saran
Untuk menambah wawasan anda, sebaiknya perbanyak referensi untuk menambah kekurangan makalah yang kami buat.








DAFTAR PUSTAKA

Yahya, Harun. (2010). Pustaka Sains Populer Islam: Penciptaan Alam Semesta. Bandung: Sygma Publishing.

























KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan rahim-Nya yang telah dilimpahkan, taufiq dan hidayah-Nya dan atas segala kemudahan yang diberikan sehingga Makalah Al-Qur’an dan Sains ini dapat diselesaikan. Shalawat terbingkai salam semoga abadi terlimpahkan kepada sang pembawa risalah kebenaran yang semakin teruji kebenarannya baginda Muhammad SAW, keluarga dan sahabat-sahabat, serta para pengikutnya. Semoga syafa’atnya selalu menyertai kehidupan ini. Setitik harapan dari kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat serta bisa menjadi wacana yang berguna. Kami menyadari keterbatasan yang kami miliki, Untuk itu kami mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. Akhirnya hanya kepada Allah SWT jualah kami memohon Rahmat dan Ridho-Nya.










Jakarta, 19 Oktober 2013

Penyusun








i
 
 
DAFTAR ISI
Kata Pengantar                                                                                                  ..... i
Daftar Isi                                                                                                           .... ii 
Bab I Pendahuluan                                                                                            .... 1 
Bab II Pembahasan                                                                                            .... 2
A.    Teori-Teori Pembentukan Alam Semesta............................................. .... 2
B.     Proses Penciptaan Alam Semesta dalam Enam Masa........................... .... 3
Bab III Penutup                                                                                                 .... 9
Daftar Pustaka                     ..........................................................................................     10





















 


MAKALAH AL-QUR’AN DAN SAINS
PROSES PENCIPTAAN ALAM SEMESTA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Al-Qur’an dan Sains oleh Dosen
 Drs. Masykuri Qurtubi, MA
logo UIA










Disusun Oleh:
Eny fauziah
Estie Suharnis
Siti Munawaroh





FAKULTAS AGAMA ISLAM
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH

 

 

 
2013-201

 
4


14 komentar:

Unknown mengatakan...

Nama : Ahmad Marzuki
Fakultas : Ekonomi/Manajemen p2k
Tugas : Abstarksi Prinsip-prinsip Sains & Teknologi Dalam Islam
Nim : 1320120179
Tolak ukur era modern saat ini ialah Sains dan tenologi,sains dan teknologi memang mengalami kemajuan yang pesat pada perkembaangannya saat ini.keduanya sudah menjadi simbol kemajuan pada abad ini.
Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern,justru islam sangat mendukung umatnya melakuan penelitian dan melakukan eksperimen dalam hal apapun,termasuk dalam sain dan teknologi.bagi islam sains dan teknologi termasuk ayat-ayat Alloh yang harus digali kebenaranya.
Pandangan islam terhadap sains dan teknologi dapat diketahui melalui prinsip-prinsip dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW ,yakni surat Al-Alaq ayat 1-5.
Dalam pandangan Al-quran ilmu terdiri dari dua macam yakni ‘Ilm laduni dan ilmu ‘Ilm kasbi.pembagian ini disebabkan karena dalam pandangan Al-quran terdapat hal yang”ada”tetapi tidak dapt diketahu melalui upaya sendiri.dengan demikian obyek ilmu meliputi-meliputi Materi dan Non materi.
Menelusuri pandangan Al-qu’ran tentang teknologi mengundang kita untuk menengok sekian banyak ayat didalam Al-qu’ran yang berbicara tentang alam raya.ketika Al-quran berbicara tentang alam raya dan fenomenanya terlihat jelas bahwa pembicaraan selalu dikaitkan dengan kebesaran dan kekuasaan Alloh SWT.
Dari argument diatas bahwa ilmu dan teknologi dapat dikaji melalui wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang berbunyi Iqra’ terambil dari kata yang berarti bacalah.Wahyu pertama tersebut tidak menjelaskan apa yang harus dibaca,karena Al-qur’an menghendaki umatnya membaca apa saj selama bacaan tersebut Bismi Rabbik yang artinya bermanfaat untuk kemanusiaan.Iqra berarti bacalah,telitilah,dalamilah,ketahuilah ciri-ciri sesuatu-bacalah alam,tanda-tanda zaman,sejarah,maupun diri sendiri yang tertulis maupun tidak.Alhasil objek perintah Iqra mencangkup segala aspek yang dapat dijangkaunya.
Keberhasilan sains barat dalam memajukan ilmu pengetahuan ternyata tidak sebanding dengan manfaat yanng diperoleh oelh manusia secara keseluruhan.apa yang dicapai oleh barat sesungguhnya bukan membangun kemajuan yang dapt dibanggakan melainkan mengantarkan kehidupan manusia kegerbang kehancuran.Melihat kondisi yang seperti ini saintis islam takperlu mencontoh apa yang telah diraih oelh saintis barat,mengingat paradigma yang dibangun oleh saintis barat tidak berbasiskan pada nilai,etika dan kemashlahatan umat manuasia.
Kontribusi Islam dalam bidang sains terbilang cukup cemerlang dan sangat besar bagi dunia modern saat ini.terlihat dari sejumlah teori yang diwariskan tentang alam semesta dan cara-cara mengaplikasikan pengetahuan tentangnya pada tahun 9-13 Masehi sarjana-sarjana muslim telah banyak mencontohkan dan mengujicobakan hubungan ilmu pengetahuan(sains) dengan cara penerapanya(teknologi).

Unknown mengatakan...

Nama: Halwani Aditia. NIM:2320120123. Fakultas:Ekonomi/Akuntansi .
Saya Halwani Aditia , kelas p2k semester 5 ingin memberikan tanggapan mengenai judul biologi dalam Islam, menurut saya judul tersebut sangat menarik untuk dibahas. Karna bisa menambah pengetahuan kita tentang Ilmu Sains dalam Al-qur’an yang saling berkaitan satu sama lain. Dengan kita membahas judul biologi dalam islam kita bisa mengetahui penelitian biologi apa saja yang berkaitan dengan Al-qur’an . kita bisa membahas tentang : Perkembangan ilmu biologi perspektif islam , Genetika dalam Al-qur’an, Genetika tumbuh kembang, Teori mendel vs DNA mitokondria, teori seleksi, teori ketuaan ( aging vs longevity), teori lebah madu, hikmah diharamkanya babi, Stres protein, genetika tingkah laku, mensyukuri nikmat vs keragaman genetik, perkawinan sekerabat, peradaban manusia, ternak dan agama, rekayasa genetik dan teknologi reproduksi dan kebenaran Al-qur’an dalam kromosom manusia, Sebelum penelitian tersebut dilakukan, Al-qu’an jauh lebih dulu menjelaskan kepada manusia tentang bukti-bukti yang sebenarnya sebelum penelitian itu dilakukan oleh para ilmuan. Banyak juga penelitian yang bertujuan untuk merusak maupun mematahkan kebenaran yang ada dalam Al-qur’an, banyak ilmuan yang bersikeras menentang penjelasan yang ada dalam Al-qur’an, pembahasan materi biologi dalam islam juga bisa menjadikan kita lebih mengerti dan peduli kepada alam maupun makhluk ciptaan Allah beserta isinya. Karena semuanya harus kita jaga demi kelangsungan hidup dimasa sekarang maupun masa yang akan datang. Dengan kita menjaga alam sama saja kita sudah menghargai ciptaan Allah SWT. Demikian tanggapan dari Saya, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan Saya mohon maaf.

Unknown mengatakan...

Wahh informasi diatas sangat berguna
saya juga ada ilmu yang mau di share dih gans..
yuuks disimak, semoga bermanfaat buat kita-kita ya..

Lisa Rumonda MAlau
2320130101
FE Akuntansi UIA
Tugas ALquran dan Sains

Alquran memang kebenaran yang mutlaq, kita bisa bayangkan betapa besarnya keimanan orang-orang yang memeluk islam pada zaman dulu, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi belum secanggih sekarang. Di dalam Alquran banyak ayat-ayat yang bertentangan dengan sains pada jaman dimana belum terungkapnya pengetahuan seperti sekarang, namun para ulama islam dalam menyikapi ini ialah dengan prinsip lebih baik diam dan meyakini Alquran walau para ilmuwan barat mempunyai teori/prinisip ilmu pengetahuan yang berbeda, karena Allah lah yang maha mengetahui segalanya. Jika dibandingkan dengan sekarang dimana pembuktian tentang sains yang terdapat di dalam Alquran dapat dibuktikan kebenarannya, harusnya dapat menjadikan kita orang yang lebih beriman lagi.

Ialah kakbah sebagai pusat bumi dan mekkah sebagai patokan waktu dunia, sebelumnya telah dijelaskan dalam alquran, yaitu:


“Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat bagi manusia,”

(QS.5 Al-Maa'idah : 97)

“Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya..” (asy-Syura: 7)

Sekarang, melalui penelitian dengan alat-alat canggih telah dapat dibuktikan dan diterjemahkan kembali ayat Alquran dengan bahasa yang dapat diterima logika oleh manusia, sebagaimana sifat manusia tidak akan puas dan percaya sebelum melakukan pembuktian dan penelitian sehingga dapat memahami maksud dari ayat Alquran. Adapun ilmu pengetahuan yang tersebar di alam semesta ini adalah termasuk ayat-ayat Allah.

Adapun pembuktiannya lewat penelitian yang berkaitan dengan angka rasio emas (golden ratio), yaitu perbandingan Proporsi jarak timur ke barat Mekah jarak garis solstice 1,618 unit, proporsi jarak dari Mekah ke garis titik balik matahari dari sisi barat dan perimeter garis lintang dunia pada saat itu juga mengejutkan sama dengan rasio emas (Golden Ratio), 1,618 unit, dimana kita ketahui golden rasio merupakan penemuan besar, tubuh kita penuh dengan perbandingan golden rasio, dalam phylotaxy pada tanaman, dalam bentuk serpihan salju, kristal, dalam struktur spiral banyak galaksi, semua memiliki angka golden rasio. Ungkapan oleh Neil Armstrong tentang cahaya yang berasal dari kakbah seolah-olah bumi ada yang menggantugnya, dimana sinar/cahya ini bersifat infinite atau tidak terbatas. Zero magnetism juga telah diteliti ulang bahwa letek zero magnetism yang persis nol adalah di kota mekkah bukan di Greenwich. Selain itu lewat ilmu topografi, dimana usia lempengan bumi dapat diteliti dan usia lempengan tertua mengarah ke kota mekkah, yang berarti lempengan dengan usia tertua berasal dari kota mekkah, kakbah.

Adapun kaitannya dengan tubuh kita dan seluruh alam ini yang penuh dengan golden rasio dan mekkah juga memiliki golden rasio, saya teringat ayat Alquran yang menyatakan bahwa manusia dan jin diciptakan unntuk beribadah kepada Allah, dimana sholat adalah tiangnya agama islam dan kakbah adalah kiblatnya, maka pantas saja kakbah sebagai pusat bumi, wallahu alam, ini pendapat saya.

Pembahasan ini saya dapat lewat kelas Alquran dan sains di Universitas Islam Assyafiiyah, yang mana Bp. Maskyuri Qurthubi sebagai dosen, atas bimbingan yang telah diberikan saya ucapkan terima kasih kepada Bp. Maskyuri Qurthubi.



Unknown mengatakan...

Wahh informasi diatas sangat berguna
saya juga ada ilmu yang mau di share dih gans..
yuuks disimak, semoga bermanfaat buat kita-kita ya..

Lisa Rumonda MAlau
2320130101
FE Akuntansi UIA
Tugas ALquran dan Sains

Alquran memang kebenaran yang mutlaq, kita bisa bayangkan betapa besarnya keimanan orang-orang yang memeluk islam pada zaman dulu, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi belum secanggih sekarang. Di dalam Alquran banyak ayat-ayat yang bertentangan dengan sains pada jaman dimana belum terungkapnya pengetahuan seperti sekarang, namun para ulama islam dalam menyikapi ini ialah dengan prinsip lebih baik diam dan meyakini Alquran walau para ilmuwan barat mempunyai teori/prinisip ilmu pengetahuan yang berbeda, karena Allah lah yang maha mengetahui segalanya. Jika dibandingkan dengan sekarang dimana pembuktian tentang sains yang terdapat di dalam Alquran dapat dibuktikan kebenarannya, harusnya dapat menjadikan kita orang yang lebih beriman lagi.

Ialah kakbah sebagai pusat bumi dan mekkah sebagai patokan waktu dunia, sebelumnya telah dijelaskan dalam alquran, yaitu:


“Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat bagi manusia,”

(QS.5 Al-Maa'idah : 97)

“Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya..” (asy-Syura: 7)

Sekarang, melalui penelitian dengan alat-alat canggih telah dapat dibuktikan dan diterjemahkan kembali ayat Alquran dengan bahasa yang dapat diterima logika oleh manusia, sebagaimana sifat manusia tidak akan puas dan percaya sebelum melakukan pembuktian dan penelitian sehingga dapat memahami maksud dari ayat Alquran. Adapun ilmu pengetahuan yang tersebar di alam semesta ini adalah termasuk ayat-ayat Allah.

Adapun pembuktiannya lewat penelitian yang berkaitan dengan angka rasio emas (golden ratio), yaitu perbandingan Proporsi jarak timur ke barat Mekah jarak garis solstice 1,618 unit, proporsi jarak dari Mekah ke garis titik balik matahari dari sisi barat dan perimeter garis lintang dunia pada saat itu juga mengejutkan sama dengan rasio emas (Golden Ratio), 1,618 unit, dimana kita ketahui golden rasio merupakan penemuan besar, tubuh kita penuh dengan perbandingan golden rasio, dalam phylotaxy pada tanaman, dalam bentuk serpihan salju, kristal, dalam struktur spiral banyak galaksi, semua memiliki angka golden rasio. Ungkapan oleh Neil Armstrong tentang cahaya yang berasal dari kakbah seolah-olah bumi ada yang menggantugnya, dimana sinar/cahya ini bersifat infinite atau tidak terbatas. Zero magnetism juga telah diteliti ulang bahwa letek zero magnetism yang persis nol adalah di kota mekkah bukan di Greenwich. Selain itu lewat ilmu topografi, dimana usia lempengan bumi dapat diteliti dan usia lempengan tertua mengarah ke kota mekkah, yang berarti lempengan dengan usia tertua berasal dari kota mekkah, kakbah.

Adapun kaitannya dengan tubuh kita dan seluruh alam ini yang penuh dengan golden rasio dan mekkah juga memiliki golden rasio, saya teringat ayat Alquran yang menyatakan bahwa manusia dan jin diciptakan unntuk beribadah kepada Allah, dimana sholat adalah tiangnya agama islam dan kakbah adalah kiblatnya, maka pantas saja kakbah sebagai pusat bumi, wallahu alam, ini pendapat saya.

Pembahasan ini saya dapat lewat kelas Alquran dan sains di Universitas Islam Assyafiiyah, yang mana Bp. Maskyuri Qurthubi sebagai dosen, atas bimbingan yang telah diberikan saya ucapkan terima kasih kepada Bp. Maskyuri Qurthubi.



Unknown mengatakan...

Nama : Indah Eka Agustina
Nim : 1320120173
Fakultas : Ekonomi/Manajemen smstr 5
Tugas : abstraksi Al quran dan sains
Dosen : Masykuri Qurtubi
Saya ingin share pendapat saya tentang judul matematika dalam islam yang didalamnya terkandung matematika dalam sains,mata kuliah ini saya dapat dari dosen saya Bp. Masykuri qurtubi. Matematika merupakan ilmu yang isimewa karena didalam islam sejak dahulu sudah mengenal ilmu ini.bagaimana tidak hampir setiap hari kita bertemu dengan ilmu matematika,mulai dari bisnis dan lainnya.
Di dalam pemaparan ini yang dimaksud matematika dalam sains itu ialah perhitungan Allah SWT terhadap alam semesta dan seisinya. Sebelum manusia mengetahui segalanya tentang dunia ini Allah sudah tahu dan memperhitungkannya mulai dari luas bumi,daratan,lautan,dan jarak antara kutub utara dan selatan dan jarak lainnya yang ada di muka bumi ini.
Seorang peneliti muslim Dr. Tariq Al-Suwaidan menemukan data yang menajubkan tentang Al-Quran. Terlihat bahwa terdapat keseimbangan kata di dalam Alquran. Hal ini menunjukan bahwa Allah itu menciptakan sesuatu seimbang dan sempurna. Contoh saja kata Al Malaikah di dalam Alquran yang artinya lautan banyak kata di dalamnya 88 kata,As-Shayateen yang artinya daratan banyaknya kata di dalamnya 88,Al Rajul yang artinya laki laki banyaknya kata di dalamnya 24, dan Al Marha yang artinya perempuan banyaknya kata didalamnya 24. Seperti yang di jelaskan dalam Alquran berikut:
Al-quran ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-NYA ,dan supaya mereka mengetahui bahwasannya dia adalah Tuhan yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran. (QS.Ibrahim :52)
Adapun keistimewaan matematika yang lain yaitu angka ganjil,bahwasannya Allah lebih suka dengan angka ganjil. Hanya saja manusia belum mampu menguak rahasia tersebut karena keterbatasan yang dimilikinya. Yang terpenting bagaimana memaknai angka ganjil tersebut dengan penuh hikmah seperti lailatul qadar tepat pada malam ganjil sekaligus turunya Al quran . waktu itu Nabi SAW sedang berada di gua Nur tepatnya pada tanggal 17 ramadhan. Subhanallah..demikin pendapat saya apabila ada yang kurang dalam pembasan ini saya mohon maaf..wasallam..

Unknown mengatakan...

Nama : Ariati
NIM : 1320120200
Fakultas : FE Manajemen Keuangan Semester V P2K
Pembahasan : Keterkaitan Teknologi Dalam Islam

Berikut ini saya akan sedikit membahas tentang Keterkaitan Teknologi dalam Islam. Teknologi adalah pengetahuan dan keterampilan yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Kemajuan Teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Pandangan Islam terhadap IPTEK yakni merupakan dasar dan pondasi yang menjadi penyangga modern barat saat ini. Diakui IPTEK di satu sisi telah memberikan "BERKAH" dan anugrah yang luar biasa bagi kehidupan umat manusia. Namun disisi lain, IPTEK telah mendatangkan "PETAKA" yang pada gilirannya mengancam nilai-nilai kemanusiaan. Kemanujuan dalam bidang IPTEK telah menimbulkan perubahan sangat cepat dalam kehidupan umat manusia. Sikap kita sebagai muslim dalam menanggapi IPTEK, tentunya kita harus menanggapi dengan bijak. Cara menanggapi IPTEK diantaranya :
1. Resesif, kita harus menerimanya dengan bijak, jangan sampai kita menolaknya terhadap perkembangan IPTEK.
2. Selektif, setelah menerima kita harus memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk untuk kehidupan sehari-hari dan dapat membawa pengaruh negatif.
3. Digesif, IPTEK ituperlu arahan tentunya untuk amal ma'ruf nahi munkar.
4. Adaftif, perlu juga kita sesuaikan dengan jati diri kita sebagi umat muslim yang pasti dan sesuai dengan dasar Islam dan Al-Quran , hadits dan sunnah.
5. Transmitif, Kembangkanlah IPTEK untuk menyiarkan agama islam, sebagai contoh dengan adanya Al-quran selular, Al-Quran DIgital dan sebagainya.

Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan. Namun dari inovasi yang telah diciptakan oleh manusia hendaklah jangan bersifat merusak dan melanggar Al-quran, sehingga bersifat Sombong kepada Allah SWT. OLeh karena itu untuk menyikapi terhadap iptek dan untuk mencegah akibat negatif, manusia harus memiliki Imtak yang menjadi landasan kuat yang akan mengatur manusia dalam menggapai kebahagian dunia dan akhirat. Kemajuan dalam semua itu, tanpa iman dan upaya mencari Ridho Allah Swt, hanya akan mengahsilkan fatamorgana yang tidak menjajikan apa-apa selain bayangan palsu (Q.S. An-Nur:39). Maka integrasi imtak dan iptek harus diupayakan dalam format yang tepat sehingga keduanya berjalan seimbang dan mengatar kita meraih kebaikan dunia dan akhirat seperti do'a yang setiap saat kita panjatkan kepada Allah Swt (Q.S. AL-Baqarah:201).

Unknown mengatakan...

Nama : Ika Febriyanti
NIM : 1320120210
Semester 5 P2K
FE. Management

"Penciptaan Manusia sebagai Makhluk Sempurna"

SAat ini banyak para ilmuan yang membicarakan mengenai Ilmu Pengetahuan ( sains ) dan tekhnologi, sama halnya dengan Al-Qur'an yang juga membicarakan perkembangan kehidupan manusia secara ilmiah.
Allah swt dengan kuasaNya bisa menciptakan makhluk cukup dengan 'Kun Fayakun'. Namun sebagai pembelajaran kepada manusia, Allah swt menciptakan sesuatu juga dijelaskan proses-prosesnya dan manusia pun harus sadar bahwa segala sesuatu ada proses-proses dan perkembangannya bukan hanya asal jadi.

banyak ahli ilmu pengetahuan yang mendukung adanya teori evolusi yang mengatakan bahwa manusia berasal dari makhluk yang mempunyai bentuk maupun kemampuan yang sederhana kemudian mengalami evolusi dan menjadi makhluk sempurna seperti saat ini. tetapi lain pihak, banyak yang menentang adanya proses evolusi tersebut terutama Agama Islam.

Tujuan dan Fungsi Manusia
1. Sebagai Khalifah Allah dimuka bumi, yaitu bermaksud menjadi penguasa untuk mengatur dan mengendalikan segala isinya. menjalankan perintahNYA dan menjauhi laranganNYA.
2. Manusia sebagai Warosatul Anbiya'
yang dimaksud adalah mengemban misi sebagai berikut :
- Hubungan Manusia dengan Tuhan
- Hubungan manusia dengan masyarakat
- Hubungan manusia dengan alam sekitarnya
3. Manusia sebagai Abd ( Pengabdi Allah )
yang dimaksudkan adalah pengabdian kepada Allah swt dengan penuh keihlasan.

* Asal Usul Manusia menurut Teori Evolusi
Teori Evolusi ini dipelopori oleh seorang ahli Zoologi yang bernama Charles Robert Darwin (1809-1882) yang mengatakan "Suatu benda (bahan) mengalami perubahan dari yang tidak sempurna menjadi sempurna".
Sedangkan menurtut Darwin mengatakan bahwa "manusia yang ada saat ini adalah hasil evolusi dari kera-kera"

* Asal Usul Manusia menurut Al-Quran
Al-Quran mengatakan bahwa proses penciptaan manusia mempunyai 2 tahapan yang berbeda yaitu tahapan primordia ( manusia pertama adalah Nabi Adam A.S. dan tahapan kedua yaitu biologi yaitu penciptaan manusia selanjutnya melalui proses-proses sebagai berikut :
1. Setetes Mani
2. Segumpal darah yang melekat pada rahim
3. Pembungkusan Tulang oleh Otot
4. Saripati Tanah dalam Campuran Air Mani

Kesimpulan
Manusia adalah makhluk Allah Swt yang diberikan kelebihan berupa Akal untuk berfikir dan mengingat apa-apa yang ia pelajari, alami, dan lakukan. Menurut Nurcholis madjid, manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang mengagumkan dan penuh misteri. Dia tersusun dari perpaduan dua unsur; yaitu segenggam tanah bumi, dan ruh Allah. Maka siapa yang hanya mengenal aspek tanahnya dan melalaikan aspek tiupan ruh Allah, maka dia tidak akan mengenal lebih jauh hakikat manusia. Al-Qur’an sendiri juga menyatakan bahwa manusia memang merupakan makhluk yang paling sempurna yang diciptakan oleh Allah Swt. Seperti yang dijelaskan pada Surah At-Tin ayat 4. Juga ada banyak sekali kelebihan yang diberikan Allah SWT kepada manusia yang tidak diberikan kepada makhluk-makhluknya yang lain seperti yang dijelaskan pada Surah Al-Isra ayat 70. Oleh karena itu, manusia perlu menyadari eksistensi dan tujuan penciptaan dirinya, memahami risalah hidupnya selaku pengemban amanah Allah, melalui arahan dan bimbingan yang berkesinambungan agar kehidupannya menjadi lebih berarti.

Unknown mengatakan...

Nama : Deviyana Anggraini
Fakultas : Ekonomi / Manajemen
NIM : 1320120181
Mata Kuliah : Al-Qur’an & Sains


Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang alam semesta (keseluruan) yang berkonsentrasikan pada gerak. Fisika adalah ilmu yang mempelajari kitab yang tersirat dalam alam semesta. Al-Quran adalah kitab yang tertulis. Al-Quran adalah kitab yang sangat terjaga dari keasliannya sehingga baik dipergunakan sebagai pedoman hidup dan yang terakhir.
Keterangan yang diberikan Al Qur'an ini bersesuaian penuh dengan penemuan ilmu pengetahuan masa kini. Kesimpulan yang didapat astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap.
Sains, seperti juga fisika merupakan ilmu yang menguak rahasia alam dan mencari kebenaran tentang hukum-hukum yang berlaku di alam. Apakah Al-Qur’an memberi semangat bagi riset dalam fisika? Dalam kaitan dengan lingkup fisika, kita gunakan ayat-ayat Al-Qur’an yang relevan dalam pengembangan fisika itu sendiri. Mari kita perhatikan sekilas fisika dalam perspektif Al-Qur’an.
Pertama, unsur pertama dalam kegiatan fisika adalah observasi atau pengamatan terhadap bagian alam yang ingin kita ketahui sifat dan kelakuan pada kondisi tertentu. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT memerintahkan sebagaimana pada ayat 101 surah Yunus:
Katakanlah (wahai Muhammad): Periksalah dengan intizhor apa-apa yang ada di langit dan di bumi.
Perintah ini menunjukkan agar manusia mengetahui sifat-sifat dan kelakuan alam di sekitarnya, yang akan menjadi tempat tinggal dan sumber bahan serta makanan selama hidupnya.
Kedua, pengukuran. Kuantifikasi dilakukan semaksimal mungkin, sebab segala sesuatu akan menjadi kabur dalam fisika apabila hanya dinyatakan secara kualitatif. Fisika adalah ilmu kuantitatif sebagaimana sains pada umumnya. Di dalam Al-Qur’an sendiri dinayatakan dalam ayat 49 surah al-Qomar:
Sesungguhnya Kami menciptakan segala segala sesuatu dengan ukuran.
Ketiga, analisis data yang terkumpul dari berbagai pengukuran atas besaran-besaran fisika yang terlibat, yang dilakukan melalui proses pemikiran kritis, dan yang keempat adalah evaluasi hasil-hasilnya dengan penalaran yang sehat untuk mencapai kesimpulan yang rasional. Pentingnya peranan pikiran yang kritis dan penalaran yang rasional ini bagi pengungkapan kelakuan alam semesta ditekankan dalam ayat 11 dan 12 surah an-Nahl:
Dia menumbuhkan bagimu, dengan air hujan itu, tanaman-tanaman zaitun, korma, anggur, dan segala macam buah-buahan sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat ayatullah bagi orang yang mampu berpikir. Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu; dan bintang-bintang itu ditundukkan (bagimu) dengan perintah-Nya; sebenarnya pada yang demikian itu terdapat ayatullah bagi kaum yang menalar.
Bagi Muslim, hukum alam tidak lain adalah peraturan Allah SWT (sunnatullah), yang diberlakukan pada alam semesta, sesaat setelah ia diciptakan, untuk diikutinya. (QS. Fushilat: 11)

Laela Mubarokah mengatakan...

Nama : Laela Mubarokah
NIM : 1320120170
Fakultas : Ekonomi Majemen Keuangan
Mata Kuliah : Al-Qur'an Sains
Pembahasan : Ilmu Kedokteran dalam Islam

Pengbahasan mengenai tema Ilmu Kedokteran dalam Islam dapat diambil kesimpulan bahwa Khazanah Pengetahuan Islam dalam bidang kedokteran sangat kaya dan luas. Hal itu dapat dilihat dari karya-karya para tokoh kedokteran Islam. Saksi sejarah yang lain juga terlihat pada bangunan-bangunan Institusi kedokteran atau rumah sakit, apotek dan institusi yang lain. Warisan-warisan Islam dalam bidang kedokteran tersebut tidak hanya menjadi kenangan masa lampau. Tapi lewat karya dokter-dokter Islam, para ilmuwan Timur maupun Barat dapat menguras habis teori-teori atau metode pengobatan dan analisis berbagai penyakit beserta obatnya. Dengan begitu para ilmuwan medis dapat mengilhami banyak ilmuwan atau dokter dunia. Al-Razi dan Ibnu Sina adalah salah satu dari sekian banyak dokter Islam yang menurut penulis paling berpengaruh dalam keilmuan ini. Dimana dapat dilihat penjelasan di atas, khazanah pemikiran dan kontribusinya sangat luas dan kaya. Dengan dasar kekhasan pemikiran kedua tokoh tersebut penulis menempatkan bab khusus untuk membanding metode atau titik fokus dalam kegiatan kedokterannya. Dan didapatkan suatu keharmonisan yang saling melengkapi jika metode-metode tersebut dikaji dan diaplikasikan dengan tetap memagang prinsip keseimbangan. Hal itu sudah terwujud dengan melihat perkembangan kedokteran sekarang. Seperti, cara pengobatan yang sudah maju, penemuan penawar (obat) bagi penyakit-penyakit, adanya dokter-dokter profesional dan sebagainya. Dengan ini semua seharusnya Islam tidak hanya berbangga diri tapi dijadikan suatu cambukkan untuk terus semangat, kreatif dan berkerja keras dalam mengambangkan ilmu pengetahuan.

Unknown mengatakan...

NAma : Rena Rohayati
NIM : 1320120196
Fakultas : Ekonomi/ Manajemen Keuangan P2K
Mata Kuliah : Quran dan Sains

"Perkembangan Sains Menurut Islam"

Sains merupakan “Pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian” atau “pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum-hukum alam yang terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah.
Sains dalam hal ini merujuk kepada sebuah sistem untuk mendapatkan pengetahuan yang dengan menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di alam.
Beberapa ayat Quran dan hadits menunjukkan bahwa ilmu itu tidak hanya belajar prinsip-prinsip dan hukum-hukum agama saja. Alasan lain untuk mempercayai bahwa ilmu terpuji tidak hanya sebatas pada studi-studi teologis dan hukum-hukum agama saja yang berhubungan dengan halal haram saja.
Memilah-milah kelompok ilmu dengan alasan ilmu itu tidak memiliki kesamaan nilai dengan studi-studi agama, tidaklah benar. Karena bidang ilmu apapun yang konsusif terhadap pemeliharan dan kekuatas vitalisas masyarakat Islam, ilmu tersebut wajib kifayah.
Kriteria ilmu yang berguna yaitu dia dapat meningkatkan pengetahuannya akan Allah, dia dengan efektif dapat membantu mengembangkan masyarakat Islam dan merealisasikan tujuannya, dia dapat membimbing orang lain, dapat memecahkan berbagai problem dalam masyarakat.
Semua kebenaran dan pengetahuan yang diperoleh lewat sains, seluruhnya telah Allah tunjukkan dalam Al-Qur’an bahkan sebelum fakta sains itu ditemukan. Keberadaannya menunjukkan bahwa penyelidikan dan penguasaan manusia tentang sains merupakan bagian dari berkah Allah SWT.
Dengan demikian sains harus memiliki peran dan fungsi spiritual di samping fungsi intelektualnya dalam membantu memenuhi kebutuhan manusia. Diantara kebutuhan tersebut, yang terpenting adalah memperoleh kepastian dalam pengetahuan tentang Allah SWT.
Oleh karena itu, hendaknya manusia meyakini bahwa Islam adalah agama yang paling sempurna dan Al-Qur’an melengkapi kesempurnaan itu dalam kandungan ayat-ayat-Nya yang mencakup seluruh aspek kehidupan.

Dhilss mengatakan...

Nama : Laili Fadhilah
Nim : 1320120177
Fakultas : Ekonomi/Manajemen smstr 5
Tugas : Ilmu Kedokteran dalam Islam
Dosen : Masykuri Qurtubi

Allah SWT adalah Tuhan yang Maha adil. Sebagai salah satu bentuk konsekuensi logis dari keadilan Allah SWT ini, Allah SWT menciptakan segala sesuatu dengan berpasang-pasangan. Malam diciptakan berpasangan dengan penciptaan siang, laki-laki diciptakan berpasangan dengan penciptaan perempuan. Kesehatan adalah anugerah Allah SWT yang sangat penting untuk perjalanan hidup manusia. Tanpa kesehatan, manusia tidak akan dapat melakukan segala sesuatu dengan optimal. Bayangkan saja, pelari maraton yang sepintas tampak hebat itu, dalam sekejap ia akan kehilangan kekuatannya ketika ia mengalami fraktur tulang.

tangan. Setelah diteliti lebih mendalam, ternyata di sela-sela jari manusia terkandung enzim-enzim pencernaan yang mendorong positif sistem digesti manusia.
Dalam dunia kedokteran dikenal tokoh-tokoh besar seperti Avicena (Ibnu Sina), Al-Razi, Al-Zahrawi, Ibnu-Rushd, Ibn-Al-Nafis, dan Ibn-Maimon. Mereka adalah sebagian dari dokter-dokter muslim yang berhasil membawa kedokteran Islam lebih dikenal dunia. Karya Ibnu Sina yang berjudul Qanun Fi Al-Tibb atau Canon of Medicine menjadi ensiklopedia kesehatan dan kedokteran yang berisi satu juta kata. Sampai saat ini, kitab itu masih tersimpan di Oxford University Eropa. Al- Kulliyat fi Al-Tibb’ (Colliyet)—karya Ibnu Rushd—merupakan rangkuman ilmu kedokteran. Sementara buku lainnyaa, ‘Al-Taisir’, mengupas praktik-praktik kedokteran.
Sebenarnya, selama manusia mau berfikir, ia akan menemukan banyak ayat Tuhan di alam semesta ini mampu menjelaskan betapa besar peran Islam dalam ilmu kedokteran, tinggal bagaimana selanjutnya ilmu itu diaplikasikan. Dokter adalah imdadh mustadh’afin bagi kesejahteraan manusia. Dan oleh karena itu, sudah sepantasnya ia memperjuangkan misi-misi kemanusiaan seperti pelayanan kesehatan yang adil untuk semua kalangan, mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah berkenaan dengan pelayanan kesehatan, dan bentuk kegiatan sosial lainnya. Semua itu dimaksudkan untuk menuju pada kesempurnaan, dimana Kesempurnaan Hakiki-nya sendiri dimiliki oleh Allah SWT SWT, Sang Maha Dokter semesta alam.

Unknown mengatakan...

Nama : MURNI RIASATI
Fak : Ekonomi – Manajemen smstr 5 P2K
Nim : 1320120168
Tugas : Abstraksi Al quran dan Sains
Dosen : Drs. Masykuri Qurtubi, MA

“Pendekatan Ilmu Sains Hayati”

Secara singkat ilmu hayat/biologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari kehidupan organism hidup (tumbuhan dan hewan termasuk manusia). Ilmu hayat atau ilmu kehidupan meliputi studi tentang sifat-sifat, kliasifikasi dan tingkah laku organism, bagaimana spesies terlahir dan bagaimana mereka saling berinteraksi dengan lingkungannya, tingkah laku social diantara komunitas dan sebagainya.
Keadaan hidup atau hidup yang dipelajari adalah apa-apa dan kondisi dari tumbuhan dan hewan ketika hewan dan tumbuhan tersebut dalam keadaan tidak mati. Ciri-ciri hidup meliputi terjadinya pertukaran dan perputaran zat, perkembangbiakan, pertumbuhan dan perkembangan, respons terhadap stumulus, dan pergerakan. Kajian terhadap cirri-ciri hidup tersebut akan mengarahkan kepada pemahaman apa yang dimaksud dengan hidup menurut ilmu hayat/biologi.

Kesimpulan
Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan. Sebagai sebuah cabang yang berurusan dengan penelitian kehidupan yang berhubungan dengan karakteristik dan organisme. Biologi menggambarkan fenomena dalam hidup yang terdiri dari tumbuh dan berkembang seperti metabolisme, kelahiran, pertumbuhan, penuaan, dan kematian serta proses lain dari kehidupan.
Kegunaan mempelajari ilmu hayat adalah agar dapat memahami fenomena, gejala dan fakta alam hayati dan menggunakan pemahaman itu untuk tindakan perbaikan dan upaya pelestarian alam hayati dan meningkatkan kesejahteraan manusia dan makhluk lainnya serta untuk dapat memahami dan menyakini alam makhluk hidup sebagai ciptaan ALLAH. Klimaksnya manusia akan tunduk mengucapkan SUBHANALLAH bahwa ALLAH menciptakan alam dan makhluk hidup itu secara terencana, tertib, dan tidak bathil. Ilmu hayat sebagai ilmu yang sarat/penuh dengan nilai-nilai, dalam hal ini nilai islam.

Unknown mengatakan...

Nama : Wirdatul Janah
Fak : Ekonomi – Manajemen smstr 5 P2K
Nim : 1320120188
Tugas : Abstraksi Al quran dan Sains
Dosen : Drs. Masykuri Qurtubi, MA

"Penciptaan Alam Semesta makalah Qur’an dan Sains,Fakultas Ekonomi Manajemen,Universitas Islam As-Syafi’iyah."

Salah satu cara mengenal Allah adalah tafakkur terhadap alam semesta ciptaan-Nya.dengan mempergunakan akal dan pikiran dalam mengamati alam semesta dan fenomena-fenomenanya,maka manusia tahu akan kebesaran Allah Sang Pencipta karena alam semesta dan segala fenomenanya merupakan tanda kebesaran Allah. Al-Quran memberikan kewenangan dan tugas yang besar kepada manusia dalam penggunan dan sekaligus pemeliharaan lingkungannya.Manusia tidak hanya sebagai bagian dari alam semesta yang luas,tapi lebih dari itu manusia memiliki peranan penting bagi pembentukan dan pelestariannya
Penciptaan langit, bumi dan segala yang ada di antara keduanya bukanlah perbuatan sia-sia tanpa tujuan . Ciptaan yang demikian teratur,rapi,kukuh dan seimbang pada pokoknya dimaksudkan untuk kemaslahatan manusia ,Tanpa bumi,tanah,langit atau benda angkasa ,udara,air laut,tumbuh-tumbuhan,hewan dan berbagai sumber daya lainnya,umat manusia tidak akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Alam raya ini diperuntukan untuk umat manusia agar dikelola dengan sebaik-baiknya demi kelangsungan hidupnya. Manusia baru akan berhasil mengeksploitasi alam untuk kepentingan bersama, apabila aturan-aturan ,hukum-hukum, dan ketentuan-ketentuan Allah terhadap alam tersebut dapat dipahami dan diikuti dengan baik .
Sebagai khalifah Allah wajib menjaga kelestarian alam yang dikelolanya sesuai dengan aturan dan hukum-hukum Allah agar bermanfaat bagi semuanya. Jika kita mengelola alam sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah banyak keuntungan yang kita peroleh dan bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia.





Unknown mengatakan...

Nama : Utami Nur Oktaviani
NIM : 1320120158
Fak : Ekonomi( Manajemen SDM –smt 5 )
Kesimpulan dari artikel “ Penciptaan manusia sebagai makhluk sempurna”

Kesempurnaan, adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai setiap manusia yang hidup didunia. Berbagai cara dilakukan agar bisa terwujud kesempurnaan. Akan tetapi selalu ada hal yang kosong yang didapat dari semuanya.
Secara komprehensif, bahwa proses penciptaan manusia terbagi ke dalam beberapa fase kehidupan sebagai berikut.
1.fase awal kehidupan manusia yang berupa tanah. Manusia berasal dari tanah disebabkan oleh dua hal: (1) manusia adalah keturunan Nabi Adam a.s. yang diciptakan dari tanah; (2) sperma atau ovum yang menjadi cikal bakal manusia bersumber dari saripati makanan yang berasal dari tanah.
2.saripati makanan yang berasal dari tanah tersebut menjadi sperma atau ovum, yang disebut oleh Al-Qur’an dengan istilah nutfah.
3.kemudian sperma dan ovum tersebut menyatu dan menetap di rahim sehingga berubah menjadi embrio (‘alaqah).
4.proses selanjutnya, embrio tersebut berubah menjadi segumpal daging (mudlghah).
5.proses ini merupakan kelanjutan dari mudlghah. Dalam hal ini, bentuk embrio sudah mengeras dan menguat sampai berubah menjadi tulang belulang (‘idzaam).
6.proses penciptaan manusia selanjutnya adalah menjadi daging (lahmah).
7.proses peniupan ruh. Pada fase ini, embrio sudah berubah menjadi bayi dan mulai bergerak.
8.setelah sempurna kejadiannya, akhirnya lahirlah bayi tersebut di atas dunia.
Dalam Al- Qur’an di Surah At-Tin ayat 4 “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. Allah sendiri yang mengatakan bahwa ciptaan-NYA yang bernama manusia adalah bentuk yang terbaik dari bentuk-bentuk yang lain.Manusia sempurna sebagai manusia. Manusia bukan malaikat yang tak punya nafsu dan selalu berdzikir kepada Allah. Manusia juga bukan syetan yang kerjanya selalu menggoda dan menjerumuskan temannya kedalam neraka. Tapi manusia adalah manusia.makhluk yang dilengkapi dengan ”qalb” yang dengannya dia bisa menjadi lebih baik dari pada malaikat manapun. manusia juga dilengkapi dengan nafsu, yang dengannya pula manusia bisa menjadi lebih buruk dari syetan. Mungkin, sifat jelek yang terdapat pada manusia menyebabkan kita mengatakan bahwa manusia itu tidak sempurna.
Seperti yang terkandung dalam surat al baqarah ayat 30;” Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.
Karakteristik ruh yang berasal dari Allah lah yang menjadikan manusia cenderung untuk mengenal Allah swt. dan beribadah kepada-Nya, memperoleh ilmu pengetahuan dan menggunakannya untuk kemakmuran bumi, serta berpegang pada nilai-nilai luhur dalam perilakunya, baik secara individual maupun sosial, yang dapat mengangkat derajatnya ke taraf kesempurnaan insaniah yang tinggi. Oleh sebab itu, manusia dikatakan penciptaan Allah yang sempurna dan layak menjadi khalifah Allah swt.

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates